Mazda RX-8 Blogger Template

This is Description

Sabtu, 17 September 2011

ORANG YANG BERJALAN DI ATAS AIR

ORANG YANG BERJALAN DI ATAS AIR




Seorang darwis yang suka berpegang pada kaidah, yang berasal


dari mazhab sangat saleh, pada suatu hari berjalan menyusur


tepi sungai. Ia memusatkan perhatian pada pelbagai masalah


moral dan ajaran, sebab itulah yang menjadi pokok perhatian


pengajaran Sufi dalam mazhabnya. Ia menyamakan agama


perasaan dengan pencarian Kebenaran mutlak.






Tiba-tiba renungannya terganggu oleh teriakan keras:


seseorang terdengar mengulang-ngulang suatu ungkapan darwis.


"Tak ada gunanya itu," katanya kepada diri sendiri, "sebab


orang itu telah salah mengucapkannya. Seharusnya


diucapkannya YA-HU, tapi dia mengucapkannya U-YA-HU."






Kemudian ia menyadari bahwa, sebagai Darwis yang lebih


teliti, ia mempunyai kewajiban untuk meluruskan ucapan orang


itu. Mungkin orang itu tidak pernah mempunyai kesempatan


mendapat bimbingan yang baik, dan karenanya telah berbuat


sebaik-baiknya untuk menyesuaikan diri dengan gagasan yang


ada di balik suara yang diucapkannya itu.






Demikianlah Darwis yang pertama itu menyewa perahu dan pergi


ke pulau di tengah-tengah arus sungai, tempat asal suara


yang didengarnya tadi.






Didapatinya orang itu duduk disebuah gubuk alang-alang,


bergerak-gerak sangat sukar teratur mengikuti ungkapan yang


diucapkannya itu. "Sahabat," kata darwis pertama, "Anda


keliru mengucapkan ungkapan itu. Saya berkewajiban


memberitahukan hal ini kepada Anda, sebab ada pahala bagi


orang yang memberi dan menerima nasehat. Inilah ucapan yang


benar." Lalu di beritahukannya ucapan itu.






"Terima kasih," kata darwis yang lain itu dengan rendah


hati.






Darwis pertama turun ke perahunya lagi, sangat puas, sebab


baru saja berbuat amal. Bagaimanapun, kalau orang bisa


mengulang-ngulang ungkapan rahasia itu dengan benar, ada


kemungkinan bisa berjalan diatas air. Hal itu memang belum


pernah disaksikannya sendiri tetapi --berdasarkan alasan


tertentu-- darwis pertama itu ingin sekali bisa melakukannya.






Kini ia tak mendengar lagi suara gubuk alang-alang itu,


namun ia yakin bahwa nasehatnya telah dilaksanakan


sebaik-baiknya.






Kemudian didengarnya kembali ucapan U-YA yang keliru itu


ketika darwis yang di pulau tersebut mulai mengulang-ngulang


ungkapannya.






Ketika darwis pertama merenungkan hal itu, memikirkan betapa


manusia memang suka bersikeras mempertahankan kekeliruan,


tiba-tiba disaksikannya pandangan yang menakjubkan. Dari


arah pulau itu, darwis kedua tadi tampak menuju perahunya,


berjalan diatas air.






Karena takjubnya, ia pun berhenti mendayung. Darwis keduapun


mendekatinya, katanya, "Saudara, maaf saya mengganggu Anda.


Saya datang untuk menanyakan cara yang benar untuk


mengucapkan ungkapan yang Anda beritahukan kepada saya tadi;


sulit benar rasanya mengingat-ingatnya."






Catatan






Dalam Bahasa Indonesia, hanya satu arti yang bisa


diungkapkan oleh kisah ini. Dalam versi Arab sering


dipergunakan kata-kata yang bunyinya sama tetapi berbeda


arti (homonim) untuk menyatakan bahwa kata itu bisa


dipergunakan untuk memperdalam kesadaran, disamping juga


menunjukkan sesuatu yang nilainya dangkal.






Di samping terdapat dalam sastra masa kini yang populer di


Timur, kisah ini juga didapati dalam naskah-naskah pelajaran


darwis, beberapa diantaranya sangat penting.






Versi ini berasal dan Kaum Asaaseen ('hakiki,' 'asli'), di


Timur Dekat dan Tengah.


------------------------------------------------------------


K I S A H - K I S A H S U F I


Kumpulan kisah nasehat para guru sufi


selama seribu tahun yang lampau


oleh Idries Shah (terjemahan: Sapardi Djoko Damono)


Penerbit: Pustaka Firdaus, 1984

0 komentar:

Posting Komentar